Makanan merupakan sumber utama dari bahan bakar yang dibutuhkan otak kita untuk berfungsi dengan optimal. Sayangnya, beberapa pilihan makanan ‘favorit’ yang terlihat menggoda bisa malah bertentangan dengan tujuan tersebut. Berikut ini daftar 5 makanan yang populer tetapi bisa menyulitkan kinerja otak jangka panjang: gunung388
1. Permen dan Gula Tambah Halus
Permen, soda, dan hidangan penutup kaya manis secara umum berkontribusi dalam lonjakan gula darah yang cepat, diikuti kemudian dengan turunnya energi yang drastis. Gula yang berlebihan diketahui bisa mengganggu kognitif dengan memicu peradangan (inflamasi) dalam tubuh serta mengurangi kecerdasan dan memori. Solusi: pilih buah-buahan atau pemanis alami seperti madu.
2. Kudapan Ringan yang Digoreng atau Junk Food
Istilah populer di kalangan penduduk muda dan dewasa—junk food—sering juga disebut makanan sampah karena tingginya kandungan lemak dan kalori yang tidak sehat beserta kandungan sodium yang tinggi. Makanan jenis ini memiliki sedikit nutrisi, memperlambat fungsi kognitif, dan bisa memengaruhi penurunan memori dan kemampuan belajar. Solusi: pilih kudapan seperti kacang-kacangan, buah, atau snek berserat tinggi.
3. Produk Daging Olahan
Sosis, keju sapi, daging ham, dan bacon adalah beberapa contoh dari makanan olahan yang bisa mempengaruhi kinerja otak. Daging olahan yang tinggi sodium dan нNitrat/nitrit dapat menurunkan aliran darah ke otak dan menyebabkan masalah pernapasan. Solusi: pilih daging tanpa olahan atau protein yang tidak berdaging seperti ikan, ayam tanpa kulit, dan legumes.
4. Makanan Olahan dengan Banyak Lemak Trans
Lemak trans yang sering ditemukan dalam kue-kue dan makanan cepat saji menjadikan plak di arteri yang dapat menghalangi aliran oksigen dan nutrisi ke otak. Makanan kaya dengan lemak trans juga berkaitan dengan penurunan kemampuan belajar, memori, dan peningkatan risiko penyakit yang berhubungan dengan kognitif. Solusi: hindari makanan yang terbuat dari lemak trans dan pilihlah lemak yang lebih sehat seperti asam lemak omega-3 dari ikan dan alpukat.
5. Beverages Tinggi Kafein dan Soda Diet
Minuman ringan atau kopi tidak melulu serakah. Namun, setelah memuaskan kilatan awal itu, kelebihan konsumsi kafein memungkinkan penurunan energi dan fokus. Selain itu, aspartam, seorang pemanis buatan dalam soda diet, bisa memunculkan gejala seperti depresi, sakit kepala, dan kelelahan. Solusi: batasi konsumsi kafein pada 200mg/hari—setara sekitar 1-2 cangkir kopi—dan pilih air putih, teh hijau, atau sari buah yang 100% murni.